Jumat, 14 November 2008

APA SIH LEPTOSPIROSIS ITU???

Wah rasanya seneng bangetni orkes-olahragadankesehatan.blogspot.com bisa ngepostin artikel lagi, buat nambah koleksi! harapannya sih semoga bermanfaat ya buat pembaca yang budiman,semoga bisa nambah-nambah pengetahuan …
Kali ini sport&healthy.blogspot.com pengen ngebahas masalah LEPTOSPIROSIS ni. Ada yang tau Nggak apa LEPTOSPIROSIS itu?|

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira berbentuk spiral yang menyerang hewan dan manusia dan dapat hidup didalam air tawar selama lebih kurang satu bulan. Tetapi dalam air laut, air selokan dan air kemih yang tidak diencerkan akan cepat mati.Penyakit ini menyerupai flu dan bukan merupakan penyakit ganas. Mudah diobati dan obatnya mudah didapat (murah). Namun, jika ada pasien memperlihatkan tanda-tanda dan gejala flu di wilayah yang tengah terjangkit leptospirosis sudah harus dipikirkan sebab bias fatal jika tidak tepat diobati.
Penyakit ”kencing tikus” atau nama sebenarnya adalah penyakit leptospirosis adalah suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan suatu jasad renik tertentu yang dinamakan Leptospira sp.. Leptospirosis dapat menyerang manusia atau hewan dan digolongkan sebagai penyakit zoonosis, artinya menular dari hewan ke manusia, dan penularan ini sering terjadi secara kebetulan. Penyakit leptospirosis ini masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat terutama di negara tropis dan sub-tropis di negara berkembang. Hal ini akibat antara lain curah hujan tinggi, kesehatan lingkungan yang kurang baik, terutama terkait dengan masalah sampah. Kejadian leptospirosis di Indonesia cukup tinggi dan angka kematian karena penyakit ini cukup besar. Indonesia menempati peringkat ketiga di dunia.

SIFAT LEPTOSPIROSIS
Dari beberapa sifat yang dimiliki leptospira, ada tiga hal yang wajib kita ketahui :
1.Infeksi bakteri leptospira dapat disebabkan oleh menelan bakteri secara langsung dari air, luka pada kulit, atau melalui makanan. Bakteri leptospira tidak dapat menginfeksi melalui udara. Bakteri Leptospiran hidup di air tawar dan dapat mati karena proses pemanasan, disinfektan, alkali, dan cuka.
2.Makanan yang dimasak dengan air yang mendidih aman dari bakteri ini. Bakteri ini tidak menyukai lingkungan yang kering. Ini juga yang menjadi alasan bahwa pada saat banjir menggenangi rumah dan area pertanian populasinya meningkat dan bila banjir reda, populasinya pun ikut menurun. Makanan yang dikemas dalam kaleng, botol, dan aluminium, yang terendam banjir akan aman dari bakteri ini setelah dikeringkan sebelum dikonsumsi. Mengupas lebih dalam berbagai jenis buah-buahan dan sayuran akan meminimalisasi infeksi bakteri leptospira yang ada di permukaan.
3.Sumber bakteri leptospira yang paling umum adalah tikus, tetapi juga terdapat pada binatang pengerat lain, lembu, babi, kuda, dan biri-biri. Menyebar melalui urine pada saat binatang tersebut memasuki gudang makanan atau sumber air. Makanan dan air yang telah terinfeksi tersebut dapat dapat menyebabkan penyakit pada manusia, anjing, kucing dan semua binatang menyusui. Jarang terjadi penyebaran secara langsung dari binatang ke binatang atau dari manusia ke manusia.

WILAYAH INFEKSI
Timbulnya leptospirosis berdasarkan pada wilayah geografis, kondisi cuaca, vegetasi lokal, populasi tikus, gaya hidup manusia, dan kepadatan penduduk. Secara umum wilayah infeksi leptospirosis dibagi menjadi tiga tingkatan (level).
1.L2-Endemik, penyebaran leptospirosis terjadi di wilayah yang biasa terjangkit, dapat disebabkan oleh curah hujan tinggi, kedekatan hubungan manusia dengan hewan ternak, dan hewan liar, sanitasi yang tidak memadai atau infeksi ditempat bekerja (misalnya petani yang bekerja di sawah). Contoh negara yang tergolong L2 adalah India, Amerika Tengah, dan wilayah lingkar Pasifik.
2.L1-General, lokasi di mana tingkat infeksi secara global rata-rata 0,05 kasus per 100.000, dan infeksi pada umumnya berasal dari tikus liar, kontak langsung dengan ternak melalui air yang terinfeksi. Contoh negara di yang termasuk L1 adalah Amerika Utara, Eropa, Australia, dan wilayah bekas negara Uni Soviet.
3.L0-Clear, lokasi di mana infeksi secara teknik tidak mungkin terjadi karena kondisi lingkungan yang tidak mendukung, iklim yang ekstrem dan tidak ada populasi tikus dan rodentia lainnya. Contoh negara atau wilayah yang termasuk dalam L0 adalah Artik dan Antartika, gurun Sahara di Afrika, atau penduduk yang berada pada pulau yang terisolasi dari populasi tikus.

B.PENYEBAB PENYAKIT
Penyebab penyakit leptospirosis adalah spesies Leptospira interrogans yang mampu menyebabkan penyakit (patogen) pada manusia. Ada pula spesies lain yang tidak patogen, yaitu Leptospira biflexa. Leptospira berbentuk spiral dengan ukuran 0,1 mm x 6 - 20 mm, selalu bergerak, dapat hidup di air tawar selama kurang lebih 1 bulan, biasanya cepat mati di air asin. Setiap spesies leptospira terbagi menjadi puluhan serogrup dan terbagi lagi menjadi puluhan, bahkan ratusan serovar. Saat ini, Leptospira interrogans yang bersifat patogen telah dikenal lebih dari 200 serovar.
Jasad renik ini biasanya hidup di dalam ginjal hewan pejamu (inang) dan dikeluarkan melalui air kencing (urin) saat berkemih. Hewan pejamu tersebut antara lain tikus, babi, kambing, domba, kuda, anjing, kucing, kelelawar, tupai dan landak. Tikus sering menjadi pejamu bagi berbagai serovar leptospira.

C.CARA PENULARAN
Penularan dari hewan ke manusia dapat terjadi secara langsung ataupun tidak langsung, sedangkan penularan dari manusia ke manusia sangat jarang. Penularan langsung biasanya terjadi dari hewan yang mengandung leptospira kepada mereka yang pekerjaannya merawat, memotong hewan seperti peternak, dokter hewan, peneliti yang memakai binatang percobaan, pekerja di rumah potong hewan dan umumnya terjadi secara kebetulan. 
Penularan tidak langsung (pada manusia) terjadi melalui air atau tanah yang tercemar urin hewan yang mengandung leptospira. Sering terjadi pada saat banjir, di selokan atau sungai, di danau yang tercemar serta mereka yang bekerja sebagai pembersih selokan, sungai, pekerja perkebunan tebu, dan daerah rawa. Kuman tersebut masuk ke dalam tubuh manusia melalui kulit yang terluka atau melalui selaput lendir mata, selaput lendir di mulut, saluran pernafasan.

D.GEJALA KLINIS
Gejala penyakit leptospirosis amat bervariasi mulai dari yang paling ringan mirip orang sakit influenza, sampai yang berat dan berakhir dengan kematian. Setelah 2 sampai 26 hari kuman memasuki tubuh manusia, maka mulailah timbul gejala. Masa antara masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh dan mulai timbul gejala dinamakan masa inkubasi. Walaupun rentang masa inkubasi cukup lebar, tapi rata-rata sekitar 10 hari.
Secara umum gejala leptospirosis antara lain :
1)Stadium pertama
Demam tinggi, menggigil
Sakit kepala
Malaise (Lesu/Lemah)
Muntah
Konjungtivitis (radang mata)
Rasa nyeri otot betis dan punggung
Gejala gejala diatas akan tampak antara 4 – 9 hari

2)Stadium kedua
Terbentuk antibodi di dalam tubuh penderita
Gejala yang timbul lebih bervariasi dibandingkan dengan stadium pertama
Apabila deman dan gejala gejala lain timbul, kemungkinan akan terjadi meningitis
Pada kasus berat dapat terjadi mata berwarna kuning, gangguan faal ginjal, radang paru-paru, dan radang otak.
Stadium ini terjadi biasanya antara minggu kedua dan keempat

Pada Stadium pertama, leptospira dapat ditemukan dalam darah. Pada minggu selanjutnya, leptospira menghilang dari darah dan menetap di ginjal, sehingga teridentifikasi di urin. Penyakit leptospirosis ada juga yang disertai warna kuning (tipe ikterik). Warna kuning dapat dikenali pada mata, selaput lendir mulut, dan bahkan pada badan. Namun, ada juga yang tidak disertai warna kuning (tipe anikterik). Leptospirosis yang berat dan sering mematikan kebanyakan dari tipe ikterik, dan dinamakan penyakit Weil.
Penyakit Weil
Penyakit Weil adalah satu jenis leptospirosis yang sering ditemukan di Indonesia dan tampilan klinisnya berat. Penyakit ini akibat Leptospira interrogans, serovar icterohaemorrhagica. Penyakit ini ditandai dengan mata kuning atau dapat dijumpai di seluruh badan, gangguan faal ginjal, perdarahan, dan angka kematian yang tinggi.
Kelainan faal hati yang dapat dilihat berupa mata kuning selalu ditemukan pada penyakit ini. Warna kuning biasanya timbul pada hari kelima, kondisi makin berat setelah 4 atau 5 hari kemudian dan dapat berlangsung selama satu bulan.
Lantas terjadi pendarahan. Walaupun pendarahan bisa juga terjadi pada leptospirosis tipe anikterik, tetapi pada tipe ikterik lebih sering terjadi. Jenis pendarahan yang biasa terjadi adalah pendarahan di bawah kulit seperti bintik merah seperti pada DBD dan kebiru-biruan, mimisan, pendarahan pada mata, pendarahan gusi dan dapat pula batuk berdarah seperti penderita TBC paru. Bila pendarahan terjadi di otak biasanya berakhir dengan kematian. Penyakit Weil sering kali disertai gangguan faal ginjal berupa gagal ginjal akut. Kelainan ini sering demikian beratnya sehingga membawa maut. Biasanya jumlah urin yang diproduksi dapat mulai berkurang pada minggu kedua sakit, walaupun bisa pula terjadi pada hari kelima. Penderita menjadi tidak mau makan, muntah-muntah, mengalami gangguan orientasi dan kesadaran. Pada kasus berat, seringkali disertai kejang-kejang untuk selanjutnya koma.

E.PENGOBATAN
Penderita leptospirosis harus menjalani pengonatan, antara lain :
Penderita leptospirosis sebaiknya menjalani rawat inap di rumah sakit.
Untuk mematikan leptospira, dapat diberikan antibiotika seperti penisilin, ampisilin, tetrasiklin dan beberapa jenis antibiotika baru lainnya.
Selain Antibiotika, diperlukan juga pengobatan pendukung bila terjadi gagal injal akut, sekaligus juga cuci darah (dialisis)
Bila terjadi gagal nafas, diperlukan pemasangan alat bantu nafas (respirator) dan tindakan lainnya sesuai kebutuhan penderita.

F.PENCEGAHAN
Langkah-langkah yang dapat di lakukan untuk mencegah terjangkitnya pennyakit leptospirosis ini antara lain :
Menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari tikus
Mencuci tangan, dengan sabun sebelum makan
Mencuci tangan, kaki serta bagian tubuh lainnya dengan sabun setelah bekerja di sawah/ kebun/ sampah/ tanah/ selokan dan tempat tempat yang tercemar lainnya
Melindungi pekerja yang beresiko tinggi terhadap Leptospirosis ( petugas kebersihan, petani, petugas pemotong hewan dan lain lain ) dengan menggunakan sepatu bot dan sarung tangan.
Menjaga kebersihan lingkungan
Menyediakan dan menutup rapat tempat sampah
Membersihkan tempat tempat air dan kolam kolam renang.
Menghindari adanya tikus didalam rumah atau gedung.
Menghindari pencemaran oleh tikus.
Melakukan desinfeksi terhadap tempat tempat tertentu yang tercemar oleh tikus.
Meningkatkan penangkapan tikus.

Bagaimana? Sekarang sudah taukan apa LEPTOSPIROSIS itu?
Tetaplah hidup sehat… tatap semangat… berolahraga…
Sukses selalu…
By : orkes-olahragadankesehatan.blogspot.com

Tidak ada komentar: